Kamis, 14 November 2013

Draw Quarter Finals Victor China Open Superseries Premier 

2013
Main Location - 1 (TV Court)
Starting at 16:00 

Mixed doubles
Kim Ki Jung/Kim So Young [KOR] vs Xu Chen/Ma Jin [3][CHN] 
Ranking: 34-3
Head to Head: 0-2

Men's Singles
Daren Liew [MAS] vs Chen Long [2][CHN]
Ranking: 29-2
Head to Head: 0-4

Men's Doubles
Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov [RUS] vs Thien How Hoon/Wee Kiong Tan [MAS]
Ranking: 14-11
Head to Head: 0-1

Women's Singles
Wang Shixian [7][CHN] vs Ratchanok Intanon [2][THA]
Ranking: 4-2
Head to Head: 5-1

Women's Doubles
Bao Yixin/Zhong Qianxin [8][CHN] vs Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl [2][DEN]
Ranking: 50-2
Head to Head: 0-2

Mixed Doubles
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir [2][INA] vs Anders Kristiansen/Julie Houmann [DEN]
Ranking: 2-22
Head to Head: 1-0

Women's Doubles
Duanganong Aroonkesorn/Kunchala Voravichitchaikul [THA] vs Ma Jin/Tang Jinhua [3][CHN]
Ranking: 7-3
Head to Head: 0-0

Main Location - 2
Starting at 16:00 WIB

Women's Doubles
Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi [4][JPN] vs Tian Qing/Zhao Yunlei [5][CHN]
Ranking: 4-8
Head to Head: 1-5

Men's Doubles
Cai Yun/Chai Biao [CHN] vs Liu Xiaolong/Qiu Zihan [4][CHN]
Ranking: 128-6
Head to Head: 1-0

Women's Doubles
Wang Xiaoli/Yu Yang (F) [1][CHN] vs Cheng Wen Hsing/Hsieh Pei Chen [TPE]
Ranking: 1-44
Head to Head: 1-0

Men's Singles
Du Pengyu [3][CHN] vs Wang Zhengming [CHN]
Ranking: 4-9
Head to Head: 4-2

Women's Singles
Porntip Buranaprasertsuk [THA] vs Wang Yihan [3][CHN]
Ranking: 13-3
Head to Head: 0-3

Men's Doubles
Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong [KOR] vs Kim Ki Jung/Kim Sa Rang [6][KOR]
Ranking: 57-7
Head to Head: 0-1

Mixed Doubles
Zhang Nan/Zhao Yunlei [1][CHN] vs Chris Adcock/Gabrielle White [ENG]
Ranking: 1-9
Head to Head: 2-0

Main Location - 3
Starting at 16:00 WIB

Mixed Doubles
Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen [4][DEN] vs Chan Peng Soon/Goh Liu Ying [5][MAS]
Ranking: 4-5
Head to Head: 2-0

Men's Doubles
Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa [3][JPN] vs Chris Adcock/Andrew Ellis [ENG]
Ranking: 4-19
Head to Head: 0-0

Women's Singles
Li Xuerui [1][CHN] vs Yu Sun [CHN]
Ranking: 1-32
Head to Head: 3-0

Men's Singles
Sony Dwi Kuncoro [INA] vs Chong Wei Feng [MAS]
Ranking: 15-17
Head to Head: 0-0

Men's Singles
Hu Yun [HKG] vs Kento Momota [JPN]
Ranking: 10-27
Head to Head: 2-1

Women's Singles
Sung Ji Hyun [4][KOR] vs Han Li [CHN]
Ranking: 5-21
Head to Head: 2-2

Result Round 2 Victor China Open Superseries Premier 2013 

[Main Location - TV]

Mixed Doubles
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir [2][INA] vs Hirokatsu Hashimoto/Miyuki Maeda [JPN]
21-11 21-13 0:36

Women's Doubles
Tian Qing/Zhao Yunlei [5][CHN] vs Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari [INA]
21-14 21-13 0:46

Men's Singles
Wang Zhengming [CHN] vs Tommy Sugiarto [5][INA]
21-15 14-21 21-18 1:09

Men's Doubles
Liu Xiaolong/Qiu Zihan [4][CHN] vs Gideon Markus Fernaldi/Markis Kido [INA]
21-18 21-17 0:45

Mixed Doubles
Anders Kristiansen/Julie Houmann [DEN] vs Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadeth [7][INA]
10-21 21-16 21-16 0:57

[Main Location - 2]

Women's Doubles
Duanganong Aroonkesorn/Kunchala Voravichitchaikul [THA] vs Pia Zebadiah Bernadeth/Rizki Amelia Pradipta [7][INA]
21-11 22-20 0:37

Mixed Doubles
Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen [4][DEN] vs Gideon Markus Fernaldi/Rizki Amelia Pradipta [INA]
21-6 21-6 0:21

[Main Location - 4]

Men's Singles
Sony Dwi Kuncoro [INA] vs Kenichi Tago [4][JPN]
21-13 21-17 0:35

Minggu, 03 November 2013


PODIUM JUARA MIXED DOUBLE

(BWF World Junior Championships 2013)


1. Huang Kaixiang/Chen Qingchen [3/4][CHN] - Gold Medal

2. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Masita Mahmudin [9/16][INA] - Silver Medal
3/4. Choi Sol Kyu/Chae Yoo Jung [1][KOR] - Bronze Medal
3/4. Yuchen Liu/Huang Dongping [2][CHN] - Bronze Medal

Source photo: Edwin Leung



Foto: FOTO

(BWF World Junior Championships 2013)

Mixed Doubles podium:
1. Huang Kaixiang/Chen Qingchen [3/4][CHN] - Gold Medal
2. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Masita Mahmudin [9/16][INA] - Silver Medal
3/4. Choi Sol Kyu/Chae Yoo Jung [1][KOR] - Bronze Medal
3/4. Yuchen Liu/Huang Dongping [2][CHN] - Bronze Medal

Source photo: Edwin Leung
Visit us: http://newbadmintonworldfans.blogspot.com
Follow us: @N_BWF
[A1]

© NBWF "Inspiration News For Everyone"

PODIUM JUARA MEN SINGLE

(BWF World Junior Championships 2013)


1. Heo Kwang Hee [5/8][KOR] - Gold Medal
2. Wang Tzu Wei Wang [9/16][TPE] - Silver Medal
3/4. Ihsan Maulana Mustofa [5/8][INA] - Bronze Medal
3/4. Zhao Jun Peng [CHN] - Bronze Medal

Source photo: Edwin Leung


Foto: FOTO

(BWF World Junior Championships 2013)

Men's Singles podium:
1. Heo Kwang Hee [5/8][KOR] - Gold Medal
2. Wang Tzu Wei Wang [9/16][TPE] - Silver Medal
3/4. Ihsan Maulana Mustofa [5/8][INA] - Bronze Medal
3/4. Zhao Jun Peng [CHN] - Bronze Medal

Source photo: Edwin Leung
Visit us: http://newbadmintonworldfans.blogspot.com
Follow us: @N_BWF
[A1]

© NBWF "Inspiration News For Everyone"



PODIUM JUARA WOMEN SINGLE

(BWF World Junior Championships 2013)


1. Akane Yamaguchi [3/4][JPN] - Gold Medal
2. Aya Ohori [1][JPN] - Silver Medal
3/4. He Bing Jiao [5/8][CHN] - Bronze Medal
3/4. Busanan Ongbumrungpan [2][THA] - Bronze Medal

Source photo: Edwin Leung

Foto: FOTO

(BWF World Junior Championships 2013)

Women's Singles podium:
1. Akane Yamaguchi [3/4][JPN] - Gold Medal
2. Aya Ohori [1][JPN] - Silver Medal
3/4. He Bing Jiao [5/8][CHN] - Bronze Medal
3/4. Busanan Ongbumrungpan [2][THA] - Bronze Medal

Source photo: Edwin Leung
Visit us: http://newbadmintonworldfans.blogspot.com
Follow us: @N_BWF
[A1]

© NBWF "Inspiration News For Everyone"

Kamis, 31 Oktober 2013



ILMUAN BISA HIDUPKAN ORANG 

MATI????





Foto: ILMUAN BISA HIDUPKAN ORANG MATI????

Para ilmuwan memiliki gagasan tentang cara untuk menyadarkan seseorang yang sudah dinyatakan meninggal. Gagasan tersebut dibahas dalam pertemuan New York Academy of Science, menghadirkan Dr Sam Parnia dari State University of New York di Stony Brook, Stephan Meyer dari Columbia University, dan Lance Becker dari University of Pennsylvania. 

Dalam pertemuan itu dibahas bahwa kunci penyadaran kembali atau resusitasi pada orang yang baru saja meninggal itu ialah proses hipotermia atau pendinginan tubuh dan pengurangan suplai oksigen. 

Gagasan ilmuwan didasarkan pada pandangan baru tentang kematian. Sebelumnya, kematian didefinisikan sebagai saat di mana jantung sudah berhenti berdetak dan paru-paru berhenti bekerja sehingga individu tidak bernapas.

Dalam pandangan baru, kematian tidak dianggap sebagai peristiwa yang terjadi secara serentak di semua bagian tubuh, tetapi sebagai proses bertahap. Saat detak jantung dan napas individu terhenti, sel individu sebenarnya masih hidup.

Kematian total, kiranya bisa dikatakan demikian, baru terjadi ketika sel-sel otak kekurangan oksigen, akibat terhentinya jantung dan napas, sehingga rusak dan mengirim sinyal bagi sel-sel lain menjelang saat kematian.
Dalam gagasan ilmuwan, ada jeda antara henti jantung dan napas dengan kematian total. Jeda itu yang kemudian dimanfaatkan untuk melakukan tindakan sehingga orang yang sebelumnya dinyatakan telah mati bisa sadar kembali.

Proses tersebut harus dilakukan secara hati-hati. Salah satu perhatiannya, upaya menyadarkan orang yang telah meninggal harus tidak mengakibatkan kerusakan otak akibat jantung yang berhenti menyuplai oksigen.

Diberitakan Huffington Post, kunci penyadaran kembali tanpa merusak jaringan otak salah satunya adalah hipotermia, yakni tubuh didinginkan beberapa derajat lebih rendah daripada suhu normalnya 37 derajat celsius.

Berdasarkan studi, hipotermia bisa mencegah kerusakan sel otak dengan menurunkan permintaan oksigennya. Namun, ini tetap ada batasannya. Ada momen ketika kerusakan memang sudah terlalu besar sehingga tak bisa dikembalikan.

Kemudian, setelah prosedur hipotermia dan jantung bekerja, kunci lainnya adalah menjaga suplai oksigen. Suplai oksigen yang tiba-tiba besar justru akan berdampak negatif karena akan merusak jaringan otak.

Hipotermia terbukti membantu prosedur resusitasi. Namun, bahkan di Amerika Serikat, tak semua rumah sakit menerapkan prosedur hipotermia. Hal ini menjadi keterbatasan untuk mengupayakan resusitasi yang berhasil.

Tentang suplai oksigen, Parnia menuturkan, suplai harus diatur dengan mesin agar jumlah oksigen yang dialirkan sesuai yang dibutuhkan. 

Penyadaran kembali orang yang telah meninggal ini menimbulkan pertanyaan etis. Pasalnya, upaya menyadarkan kembali orang yang telah berjam-jam mengalami henti jantung berisiko pada kerusakan otak. Siapa yang kemudian bertanggung jawab melakukan proses resusitasi lebih komprehensif?

Mayer mengungkapkan, keterbatasan saat ini adalah pengetahuan tentang kerusakan otak. Ilmuwan belum mengetahui seberapa lama kerusakan bertahan dan apakah bisa dikembalikan ke kondisi semula.

Mayer mengungkapkan, masih perlu pembelajaran lebih lanjut. Namun, ia mengatakan bahwa ilmuwan juga tak bisa begitu saja mengatakan bahwa kerusakan otak tak bisa dikembalikan.

Sementara, Becker menuturkan, upaya penyadaran tidak selalu bisa dilakukan di setiap kasus. Namun, sekali dokter memutuskan, dokter harus menerapkan semua metode yang mungkin bisa dilakukan. 


Sumber :
kompas.com
Para ilmuwan memiliki gagasan tentang cara untuk menyadarkan seseorang yang sudah dinyatakan meninggal. Gagasan tersebut dibahas dalam pertemuan New York Academy of Science, menghadirkan Dr Sam Parnia dari State University of New York di Stony Brook, Stephan Meyer dari Columbia University, dan Lance Becker dari University of Pennsylvania.

Dalam pertemuan itu dibahas bahwa kunci penyadaran kembali atau resusitasi pada orang yang baru saja meninggal itu ialah proses hipotermia atau pendinginan tubuh dan pengurangan suplai oksigen.

Gagasan ilmuwan didasarkan pada pandangan baru tentang kematian. Sebelumnya, kematian didefinisikan sebagai saat di mana jantung sudah berhenti berdetak dan paru-paru berhenti bekerja sehingga individu tidak bernapas.

Dalam pandangan baru, kematian tidak dianggap sebagai peristiwa yang terjadi secara serentak di semua bagian tubuh, tetapi sebagai proses bertahap. Saat detak jantung dan napas individu terhenti, sel individu sebenarnya masih hidup.

Kematian total, kiranya bisa dikatakan demikian, baru terjadi ketika sel-sel otak kekurangan oksigen, akibat terhentinya jantung dan napas, sehingga rusak dan mengirim sinyal bagi sel-sel lain menjelang saat kematian.
Dalam gagasan ilmuwan, ada jeda antara henti jantung dan napas dengan kematian total. Jeda itu yang kemudian dimanfaatkan untuk melakukan tindakan sehingga orang yang sebelumnya dinyatakan telah mati bisa sadar kembali.

Proses tersebut harus dilakukan secara hati-hati. Salah satu perhatiannya, upaya menyadarkan orang yang telah meninggal harus tidak mengakibatkan kerusakan otak akibat jantung yang berhenti menyuplai oksigen.

Diberitakan Huffington Post, kunci penyadaran kembali tanpa merusak jaringan otak salah satunya adalah hipotermia, yakni tubuh didinginkan beberapa derajat lebih rendah daripada suhu normalnya 37 derajat celsius.

Berdasarkan studi, hipotermia bisa mencegah kerusakan sel otak dengan menurunkan permintaan oksigennya. Namun, ini tetap ada batasannya. Ada momen ketika kerusakan memang sudah terlalu besar sehingga tak bisa dikembalikan.

Kemudian, setelah prosedur hipotermia dan jantung bekerja, kunci lainnya adalah menjaga suplai oksigen. Suplai oksigen yang tiba-tiba besar justru akan berdampak negatif karena akan merusak jaringan otak.

Hipotermia terbukti membantu prosedur resusitasi. Namun, bahkan di Amerika Serikat, tak semua rumah sakit menerapkan prosedur hipotermia. Hal ini menjadi keterbatasan untuk mengupayakan resusitasi yang berhasil.

Tentang suplai oksigen, Parnia menuturkan, suplai harus diatur dengan mesin agar jumlah oksigen yang dialirkan sesuai yang dibutuhkan.

Penyadaran kembali orang yang telah meninggal ini menimbulkan pertanyaan etis. Pasalnya, upaya menyadarkan kembali orang yang telah berjam-jam mengalami henti jantung berisiko pada kerusakan otak. Siapa yang kemudian bertanggung jawab melakukan proses resusitasi lebih komprehensif?

Mayer mengungkapkan, keterbatasan saat ini adalah pengetahuan tentang kerusakan otak. Ilmuwan belum mengetahui seberapa lama kerusakan bertahan dan apakah bisa dikembalikan ke kondisi semula.

Mayer mengungkapkan, masih perlu pembelajaran lebih lanjut. Namun, ia mengatakan bahwa ilmuwan juga tak bisa begitu saja mengatakan bahwa kerusakan otak tak bisa dikembalikan.

Sementara, Becker menuturkan, upaya penyadaran tidak selalu bisa dilakukan di setiap kasus. Namun, sekali dokter memutuskan, dokter harus menerapkan semua metode yang mungkin bisa dilakukan.


Sumber :
kompas.com
 
1




KISAH DIBALIK HALLOWEEN...


Halloween selalu identik dengan labu yang diukir khas. Labu bernama Jack-o'-lanterns telah menjadi ikon seluas dunia. 

Seperti telah diketahui, Halloween berasal dari Festival Samhain milik kaum Celtic kuno (wilayah Irlandia) dan kisah Jack-o'-lanterns memiliki akar legenda yang menyeramkan. Jack adalah nama seorang petani yang gemar mabuk. Suatu ketika, dalam keadaan mabuk ia berniat menipu setan namun justru dirinya yang terpedaya. Akibatnya, ia terombang-ambing tak pasti saat mati di antara gerbang surga dan neraka.

 



Jack tak punya pilihan lain kecuali berkeliaran di alam kegelapan, di sekitar wilayah api penyucian. Jack membuat lentera dari lobak, api diperoleh dari batu bara yang dilemparkan iblis dari neraka. Jack menggunakan lentera lobak ini untuk memandu jiwanya hilang.

Demikianlah, kisah tersebut melandasi kepercayaan bangsa Celtic yang akhirnya membuat labu, mengisinya dengan lilin, dan ditempatkan di luar rumah setiap 31 Oktober. Fungsinya untuk membantu arwah-arwah yang tersesat di malam itu kembali pulang. Hallowen (atau Samhain) merupakan waktu saat roh-roh banyak berkeliaran.

Lobak diukir menyeramkan juga untuk menakut-nakuti roh-roh agar segera pergi. Bangsa Celtic juga mengenakan kostum seram sehingga roh-roh jahat tidak bisa membedakan antara manusia dan hantu.

Ketika kelaparan melanda Irlandia tahun 1846, banyak orang yang mengungsi ke Amerika. Tradisi Halloween tetap mereka bawa ke benua baru ini. Karena lobak sulit didapat di Amerika, maka labu digunakan sebagai pengganti. Siapa sangka, labu malah jadi sangat populer saat ini. 

Hallo gan...

perkenalkan nih blog baru saya.... smoga bermanfaat yeee.....